kamarpoeisi.blogspot.com
Kamar Puisi: September 2010
http://kamarpoeisi.blogspot.com/2010_09_01_archive.html
Puisi Ryan Rachman di Minggu Pagi No 23 Minggu I September 2010. Pemelihara semesta terbang bersama kepakan garuda. Wajahmu tak seperti dulu. Matamu yang sejuk kini sayu. Tergambar duka meski tak setetes air mata jatuh. Bumi yang dititipkan Brahma kepadamu, kini menggeliat. Manusia tak lagi hormat padamu. Dengan otak mereka telah menciptakan teknologi yang menghancurkan. Wisnu, mungkin saatnya kau istirah dan menyerahkan bumi kepada Syiwa. Pagi, Meja Makan, Ini Kali. Dan Aku Masih Menuggu Mendung. Ketika...
kamarpoeisi.blogspot.com
Kamar Puisi: Desember 2009
http://kamarpoeisi.blogspot.com/2009_12_01_archive.html
NGAPAK-TAINMENT, WAJAH BARU BAHASA BANYUMASAN. Ada resah dalam diri penulis novel dan budayawan asal Banyumas, Ahmad Tohari. Keresahan yang dialami beberapa tahun belakangan ini saat melihat keluarga muda di Purwokerto, Jawa Tengah, mulai enggan menggunakan dan mengajarkan bahasa Jawa dialek Banyumsan yang ngapak-ngapak. Berbeda dengan penggunaan bahasa Banyumas di masyarakat terutama di keluarga-keluarga muda, penggunaan bahasa Banyumas di dunia intertainment akhir-akhir lebih banyak terdengar di teling...
kamarpoeisi.blogspot.com
Kamar Puisi: Puisi Ryan Rachman di Minggu Pagi No 23 Minggu I September 2010
http://kamarpoeisi.blogspot.com/2010/09/puisi-ryan-rachman-di-minggu-pagi-no-23.html
Puisi Ryan Rachman di Minggu Pagi No 23 Minggu I September 2010. Pemelihara semesta terbang bersama kepakan garuda. Wajahmu tak seperti dulu. Matamu yang sejuk kini sayu. Tergambar duka meski tak setetes air mata jatuh. Bumi yang dititipkan Brahma kepadamu, kini menggeliat. Manusia tak lagi hormat padamu. Dengan otak mereka telah menciptakan teknologi yang menghancurkan. Wisnu, mungkin saatnya kau istirah dan menyerahkan bumi kepada Syiwa. Pagi, Meja Makan, Ini Kali. Dan Aku Masih Menuggu Mendung. Ketika...
kamarpoeisi.blogspot.com
Kamar Puisi: November 2008
http://kamarpoeisi.blogspot.com/2008_11_01_archive.html
Terbang bersama kepakan garuda. Kulihat wajahmu ta seperi dulu. Matamu yang dulu sejuk. Kini sayu tergambar kesedihan. Meski tak setetes air mata jatuh dan terbang. Bumi yang dititipkan Brahma kepadamu. Kini menggeliat dan berontak. Manusia tak lagi hormat padamu. Dengan otak mereka telah menciptakan. Segala tekhnologi yang menghancurkan. Mungkin saatnya kau istirahat. Dan menyerahkan bumi kepada Syiwa. Diposkan oleh Ryan Rachman. Launching Buku Puisi "PANGGUNG" karya Aliv V. Essessy. Isi laut siapa terka.
kamarpoeisi.blogspot.com
Kamar Puisi: Agustus 2010
http://kamarpoeisi.blogspot.com/2010_08_01_archive.html
PUISI RYAN RACHMAN DI SUMUT POS, MINGGU, 1 AGUSTUS 2010. Kirimkan aku kertas dari lembar-lembar awan memutih. Selipkan di antara helai rambutnya tinta dari sublimasi segala rupa halimun yang berenang di setiap telaga. Biar kunikahi keduanya dalam satu ikatan pita dengan kata-kata dan doa yang paling memabukkan. Maka biar menjadi sepasang kekasih yang paling kasih. Dan setiap malam berdentang, upacara sanggama kan selalu territuas. Dan dari rahimnya akan lahir ribuan puisi terindah....Bukan laut. T...
kamarpoeisi.blogspot.com
Kamar Puisi: Puisi Ryan Rachman Di Koran Merapi, Minggu Legi, 10 Oktober 2010
http://kamarpoeisi.blogspot.com/2010/10/puisi-ryan-rachman-di-koran-merapi.html
Puisi Ryan Rachman Di Koran Merapi, Minggu Legi, 10 Oktober 2010. Di lantai rumah telah menunggu. Menunggu dengan senyum lapang. Ini malam yang sama dengan tempo lalu. Aspal dingin yang kukendarai pulang. Kursi empuk, udara gunung. Dan suara parau para biduan tarkam yang keluar dari speaker VCD player. Manusia-manusia yang lelap di atas mimpi. Mimpi yang sama dengan mimpiku:. Kepada Kertas dan Pena. Berapa purnama kita tak bersua sayang? Berapa purnama kita tak bersua sayang? Diposkan oleh Ryan Rachman.
kamarpoeisi.blogspot.com
Kamar Puisi: PUISI RYAN RACHMAN DI SUMUT POS, MINGGU, 1 AGUSTUS 2010
http://kamarpoeisi.blogspot.com/2010/08/puisi-ryan-rachman-di-sumut-pos-minggu.html
PUISI RYAN RACHMAN DI SUMUT POS, MINGGU, 1 AGUSTUS 2010. Kirimkan aku kertas dari lembar-lembar awan memutih. Selipkan di antara helai rambutnya tinta dari sublimasi segala rupa halimun yang berenang di setiap telaga. Biar kunikahi keduanya dalam satu ikatan pita dengan kata-kata dan doa yang paling memabukkan. Maka biar menjadi sepasang kekasih yang paling kasih. Dan setiap malam berdentang, upacara sanggama kan selalu territuas. Dan dari rahimnya akan lahir ribuan puisi terindah....Bukan laut. T...
kamarpoeisi.blogspot.com
Kamar Puisi: Januari 2010
http://kamarpoeisi.blogspot.com/2010_01_01_archive.html
Pada tiang antena televisi. Yang berdiri di depan pintu kamarmu. Purwokerto, Januari 2009. Diposkan oleh Ryan Rachman. KALAU INI CERPEN YANG DI RADAR BANYUMAS. Radar Banyumas, Minggu, 3 Jnauari 2010. Kang Parlan heran, bertanya dia dalam hati, apa gerangan yang terjadi dengan ayam-ayamnya. Lalu dia keluar untuk memastikan keadaan ayam-ayamnya. Ternyata apa yang terjadi? Didapatinya pintu kandang telah terbuka, gemboknya tergeletak di tanah dekat pintu. Padahal dia sudah menggembok pintunya kemarin so...
kamarpoeisi.blogspot.com
Kamar Puisi: April 2009
http://kamarpoeisi.blogspot.com/2009_04_01_archive.html
NGOBRAS (Ngobrol Bareng Sastra). Diposkan oleh Ryan Rachman. Sudah kau hitung berepa banyak angka yang tergantung di kalender itu? Banyak. Di setiap angka ada tanda dimana kita harus mengeja masa. Membaca sejarah yang berlalu tinggalkan tanya. Merasakan hadiah yang terhidang di sekitar tubuh kita. Serta menterjemah misteri yang selalu menghantu di setiap jalan tanpa terka di depan mata. Sanggar Sastra Wedang Kendhi, November 2008. Diposkan oleh Ryan Rachman. Menyelam di pelataran mimpi rerumputan. Akhir-...
kamarpoeisi.blogspot.com
Kamar Puisi: Desember 2008
http://kamarpoeisi.blogspot.com/2008_12_01_archive.html
Setelah itu, mereka segera keluar dari rumah Allah dan menuju pelataran yang sangat luas. Mereka berjajar rapi. Kedua buah sayap yang terkuncup di belakang pundaknya serentak merentang gagah seperti elang dan mengeluarkan cahaya yang nikmat. Sayap yang indah. Bulu-bulunya putih melebihi putihnya kapas atau susu yang diperas dari payudara unta terbaik di jazirah Arab. Hingga pada akhirnya, rombongan malaikat suci pembawa pahala yang diberkahi oleh Allah Subhanahuwataala pun masuk ke dalam tata surya matah...